Jadi Begini ya Rasanya Melahirkan, Pantas Surga Ada di Telapak Kaki Ibu
Alhamdulilah, pas 2 minggu yang lalu tepat di tanggal 14 September 2018, akhirnya bayi yang dinanti-nanti lahir ke dunia yang indah ini dengan sehat walafiat tanpa kekurangan suatu apapun. Mengingat saya sempat deg-degan, lantaran sudah memasuki usia kehamilan 39 minggu, belum ada tanda-tanda bayi akan lahiran, padahal segala usaha sudah dilakukan.
Saya mengikuti beberapa saran teman, seperti sering berolahraga atau jalan kaki setiap pagi dan sore selama 30 menit agar persalinan lancar. Bahkan banyak juga yang bilang harus rajin senam hamil agar ketika lahiran tiba, semuanya dimudahkan dan fisik menjadi kuat.
Saya sendiri penyuka olahraga sedari dulu, dan olahraga yang saya geluti terakhir sebelum hamil adalah ngegym dan juga berenang. Namun, dengan sering rajinnya olahraga, membuat tubuh menjadi lebih kuat, dan sakit pun tidak terlalu berasa.
Banyak sekali yang bilang, bahwa kita akan semakin menyayangi orangtua, terlebih seorang Ibu jika kita sudah melahirkan seorang anak. Dan kata-kata tersebut benar adanya. Saya merasakan bagaimana perjuangan seorang ibu yang mengandung selama sembilan bulan dengan susah payah, melahirkan dengan taruhan nyawa dan sakit yang luar biasa.
Konon katanya, waktu persalinan semakin dekat jika Anda sudah merasakan mules alias kontraksi yang sangat mengganggu kenyamanan, bahkan tertawa saja sudah tidak bisa. Bahkan, sang dokter ataupun bidan pun selalu bilang, jika kontraksi sudah teratur per 5 menit sekali, ditambah kita sudah tidak bisa tersenyum lagi untuk menahan sakitnya mules tersebut, barulah kita on the way menuju rumah sakit tempat kita akan melakukan persalinan.
Sebelum adanya mules akan persalinan, biasanya kita akan merasakan kontraksi palsu, dimana kontraksi tersebut datang dan pergi sesuka hati tanpa ritme yang teratur. Dan alhamdulilah kontraksi palsu pun saya masih bisa tertawa dan itu artinya, persalinan masih lama.
Akhirnya, pas di Jumat siang pukul 1 di tanggal yang sama, yakni tanggal 14 September 2018, saya sudah mulai merasakan mules yang lumayan menyiksa, dan durasinya berkisar 35 detik hingga 70 detik. Dan kontraksi tersebut alias mules tersebut rasanya masih bisa ditolerin.
Seperti Anda yang sedang haid, jadi masih bisa tertahan rasa sakitnya. Lalu, saya kemudian jalan kaki mengelilingi rumah setiap kontraksi agar rasa sakit itu reda dan tidak berasa. Kemudian kontraksi tersebut datang beraturan setiap 10 menit sekali.
Hingga pukul 17.00 dimana waktu tersebut adalah waktu saya jalan-jalan sore mengelilingi kompleks, pada saat itu saya rasa tidak bisa menahan mules yang sudah teratur dan saya putuskan untuk hari itu saya absen tidak jalan kaki.
Ketika magrib tiba, mules semakin menyiksa dan datang setiap 5 menit sekali. Dan seperti biasa, sakit mulesnya melebihi sakit yang tadi siang, namun saya masih bisa tertawa. Dan itu artinya saya masih belum wajib untuk pergi ke rumah sakit.
Dan ketika jam 20.00, mules masih 5 menit sekali namun mulesnya luar biasa sakitnya, hingga saya pun sudah tidak dapat tertawa pada ibu saya yang kala itu menemani saya. Untuk menghilangkan mules, banyak orang yang melakukan banyak hal, seperti tiduran ataupun diam sambil jongkok.
Namun pada saat itu, yang saya lakukan adalah jalan kaki secara cepat agar lahiran semakin dekat dan rasa sakit pun terlupakan. Dan setelah jam 21.00, orangtua dan suami sepertinya sudah takut melihat saya yang sudah tidak bisa tertawa dan meringis kesakitan.
Akhirnya saya otw dan sampailah di rumah bersalin pukul 22.00. Dan ketika itu saya di cek oleh asistennya, bahwa saya sudah bukaan 2. Dan saya disuruh untuk menunggu di ruangan dan kemungkinan saya lahiran adalah 6 jam setelah jam 10, yakni subuh atau Sabtu pagi.
Namun, feeling saya berkata ini tidak lama lagi karena sakitnya sudah bikin saya teriak dan tidak bisa menahan lagi. Ketika jam 23 teng, saya langsung bilang untuk cek lagi pembukaan saya, karena saya rasa bayi sudah mendorong-dorong untuk keluar. Dan setelah dicek, saya sudah pembukaan 10 dan siap untuk lahiran.
Jam 23.30 saya siap untuk lahiran, dan alhamdulilah tidak kurang dari 4 kali mengejan, akhirnya bayi cantik lahir pas di hari Jumat, 14 September 2018 pukul 23.40 dan kami beri nama Cassie Afanasiy Kurniawan. Semoga anak kami menjadi anak yang beriman kepada Allah, berbakti kepada orangtua, mempunyai sifat yang baik-baik, dan menjadi penyejuk hati bagi kami dan bagi orang di sekitarnya.
Setelah lahiran, akhirnya saya baru menyadari, jadi begini yaa rasanya melahirkan, bagaimana seorang ibu bersusah payah mengandung selama 9 bulan dan melahirkan dengan mempertaruhkan nyawanya. Pantas saja, surga ada di telapak kaki ibu.
Saya pun bersimpuh dan meminta maaf kepada ibu karena saya banyak dosa selama hidup di dunia ini, dan saya pun berterimakasih atas doanyalah saya bisa lahiran dengan mudah dan bisa lahiran normal.
Saya sangat bersyukur dan dengan peran saya yang saat ini menjadi seorang ibu membuat saya harus semakin baik lagi kedepannya dan juga semakin menyayangi ibu, dan akan merawat dan membesarkan anak ini dengan penuh kasih sayang dengan iman yang kuat.
Untuk semua wanita, baik lahiran normal dan caesar, semuanya adalah seorang pejuang. Karena baik normal ataupun caesar, sang ibu melewati momen yang sangat sulit dan melelahkan, terlebih jika operasi caesar, tentunya membutuhkan waktu pemulihan yang lama dibandingkan dengan normal.
Dan untuk Anda yang belum merasakan bagaimana rasanya melahirkan, alangkah lebih baik perbanyak olahraga sedari dini agar stamina kuat. Dan selalu sayangilah ibu, karena doa akan dikabulkan dan dimudahkan semuanya adalah dari doa seorang Ibu. I Love u Ibu. I Love u Ibu. I Love u Ibu.
Selamat ya mbak atas kelahirannya, semoga harapan2 untuk anaknya diatas dijabah oleh Allah SWT.. AMIIINN
BalasHapusSelamat ya teh atas kelahiran bayinya...
BalasHapusPerjuangan seorang ibu utk melahirkan seorang bayi taruhannya nyawa, tapi kenapa ya ada anak yg durhaka kpd ibunya?
mommmmyyy Cassiieeee huhuuhuu... terharu euy bacanya *peluk* . Wanita, dbalik kelembutannya ternyata menyimpan kekuatan yaa, wanita adalah sosok tangguh.. semoga qt bs mnjd ibu2 terbaik, aamiin... Sehat selalu ya Vika n debay, semoga mommy n poppy bs mnjd ortu teladan dalam mndidik n mmbesarkan dede Afa, aamiin...
BalasHapusSelamat ya Mba. Semoga jadi anak yang sholehah.
BalasHapusWah selamat atas kelahiran putrinya, semoga menjadi anak yang berbakti kepada orangtuanya, negara maupun agamanya.
BalasHapusSubhanallah Alhamdulillah terharu banget bacanya, selamat ya sayang semoga cepat pulih ya dan Cesi jadi anak solehat aamiin ya Allah😊
BalasHapuskok jadi seram ya , dengar cerita mbak . kalau nanti istriku melahrikan :(
BalasHapusAlhamdulillah. Telah lahir ke dunia dengan selamat putri dari sang blogger. Selamat ya teh Vika. Semoga Cassie menjadi anak yang solehah...Aamiin.
BalasHapusSelamat ya ;) menjadi seorang ibu, luar biasa. Semoga bisa jadi org tua modern yang baik dan anaknya bisa berbakti pada kedua orang tua, bangsa dan negara. Sehat sllu bwt anak nya yak .. :)
BalasHapusBaca judulnya aja aku udah kayak ngerasa ini pasti sakit banget ya....
BalasHapusTapi dibalik sakitnya insyaAllah ada keberkahan didalamnya mbak..
Selamatnya sudah menjadi seorang ibu yang luar biasa..
Saya selalu ngilu-ngilu sedap kalau baca cerita Ibu yang baru aja melahirkan. Rasanya jadi takut gimana nanti kalau udah ada pada masanya:"
BalasHapusSELAMAT YAA MBA! KAMU HEBAT! Perjuangan menjadi Ibu masih panjang, semangat yaa:)
Mba nya posting tulisan ini 2 minggu setelah melahirkan. COOL!
selamat mba, semoga ibu dan bayinya sehat selalu,
BalasHapusseorang ibu memang luar biasa, perjuangan yg tidak pernah saya rasakan, hanya melihat :)
Selamat ya, Mbak, semoga sehat selalu...
BalasHapusSaya jadi kangen sama Ibu di Jombang sana.
Selamat ya mba atas kelahiran anak pertamanya.
BalasHapus