Bagaimana Cara Mendidik Anak Agar Ia Terbiasa Menabung dari Uang Sakunya?

Sebagai orangtua yang baik, sangat penting memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak, entah itu pendidikan agama, pendidikan karakter, dan pendidikan mengelola uang sejak dini. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa, pendidikan karakter dan pendidikan agama harus dilakukan ketika anak masih dalam tahap balita, seperti pengenalan Tuhan, dan mendidik karakter anak dari kecil. Selain itu, kita pun sebagai orangtua tidak boleh melupakan bahwa pendidikan keuangan harus dilakukan sejak dini, seperti membiasakan anak untuk terbiasa menabung lewat uang saku yang diberikan orangtua kepada sang anak.

Memberikan anak sekolah uang saku sejak ia duduk di sekolah dasar, merupakan salah satu cara untuk anak agar dapat mengenal bagaimana menggunakan uang untuk sekedar memenuhi kebutuhannya, seperti untuk jajan, untuk bayar uang kas, dan juga menabung untuk membeli sesuatu yang ia butuhkan.

Sebisa mungkin, anak harus diajarkan untuk menabung lewat uang saku yang ia punya. Dengan demikian, hal tersebut mengajarkan sang anak agar tahu bagaimana cara mengelola keuangan dengan baik sejak dini, dan menabung dengan menyisihkan sebagian uang saku yang ia terima untuk ia tabung dan membeli keperluan yang ia butuhkan.

Kita dapat memberikan nominal uang kepada sang anak tergantung dari kebutuhan, kemampuan orangtua dan juga umur sang anak. Contohnya saja, jika anak kita masih berusia 7 tahun, kita bisa memberikan anak uang sejumlah 5000 rupiah (contohnya). Namun, orangtua pun memberikan arahan, seperti uang 5000 rupiah tersebut dipakai untuk jajan maksimal 2000 rupiah, dan sisanya untuk menabung di celengan sebesar 3000 rupiah.

Jadi, jika sang anak ingin membeli sesuatu yang ia inginkan, ia harus berusaha menabung dari sebagian uang saku yang diberikan orangtua. Dengan demikian, sang anak akan terbiasa berusaha menabung untuk mendapatkan sesuatu yang ia butuhkan.

Kebanyakan orangtua, karena kurangnya arahan kepada sang anak, uang saku tersebut habis entah kemana, dan anak pun tidak mendapatkan pendidikan tentang cara menabung dan mengelola uangnya. Jika hal tersebut terjadi, sang anak akan boros, selalu mengandalkan orangtua untuk membeli sesuatu, tidak ada usaha untuk mendapatkan sesuatu, dan sulit untuk menabung hingga dewasa nanti.

Maka dari itu, tips menabung untuk anak sekolah lewat uang saku itu penting adanya. Dengan demikian, sang anak akan lebih bertanggung jawab dan dapat membagi uang sakunya, antara kebutuhan dengan tabungan yang harus ia sisihkan dari uang saku tersebut.

Dengan begitu, sang anak tidak akan rewel dan nangis-nangis jika ingin mendapatkan sesuatu. Ia jadi terbiasa menabung untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Dan tidak mengandalkan Anda sebagai orangtua untuk meminta sesuatu sesuka hatinya, tanpa mempedulikan kondisi orangtua. Karena kita tidak tahu, 1 tahun atau 2 tahun kemudian, apakah keuangan kita sebagai orangtua akan stabil dan terus berada, atau malah sedang berada pada kondisi kesulitan uang.

Pendidikan mengenai keuangan memang sangat penting dilakukan sejak dini, agar sang anak tahu bagaimana susahnya mencari uang, dan ia terbiasa menabung sedari kecil, dan hal tersebut akan membentuk pribadi sang anak menjadi mandiri juga bertanggung jawab. Sang anak tidak akan menghambur-hamburkan uang karena ia tahu sulitnya mencari uang.

Dengan semakin besarnya sang anak, maka uang saku anak sekolah pun harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Agar ia bisa mengelola uang saku tersebut dipakai untuk apa saja, contohnya ia harus tahu maksimal jajan berapa tiap harinya, bayar uang kas di sekolah, menabung per harinya, bahkan diajarkan juga sedekah agar anak terbiasa memberikan sebagian rezekinya untuk orang yang tidak mampu. Semoga cara tersebut bermanfaat untuk membiasakan sang anak menabung dari uang saku yang ia dapatkan dari orangtuanya.

Bagikan Artikel ini

Berlangganan update artikel terbaru via email: