Bagaimana Solusi Jika Mobil Anda yang Terparkir Rapi Tertabrak oleh Kendaraan Lain?
Judul artikel ini pasti akan membuat banyak orang merasakan dan pernah mengalami kendaraan roda dua maupun roda empatnya tertabrak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Disini saya akan menuliskan kisah nyata ketika kendaraan saya yang diparkirkan rapi di tempat parkir, ujung-ujungnya terserempet oleh mobil lain yang hendak memarkirkan mobilnya.
Sebagai manusia yang baik, saya berpikir keras apa yang seharusnya saya lakukan jika kendaraan saya akhirnya harus terserempet mobil lain hingga kendaraan saya lumayan baret di bagian kiri dan bagian depan mobilnya. Karena kendaraan saya sebelumnya dimodifikasi menggunakan sticker oracal, otomatis jika baret tersebut melebar dan banyak. Mau tidak mau harus diganti 1 panel.
Ketika saya mengajar di kelas, kepala sekolah langsung mendatangi saya dan berbicara bahwa ada seorang ibu-ibu yang mencari saya. Saya sempat bertanya, karena saya merasa tidak berjanji menemui wali murid atau siapapun. Dan akhirnya kepala sekolah berkata bahwa ada seseorang yang mencari saya karena mobilnya baret.
"Hah? Serius bu?" Saya sangat kaget pada saat itu. Karena hari itu saya datang ke sekolah pada pukul 7 pagi tepatnya, dan belum ada satupun kendaraan yang terparkir di lapangan.
Saya langsung bergegas menuju kelas 1, dimana Ibu tersebut mencari saya. Saya selalu ber-positif thinking dalam hati saya. Semoga ini hanya salah alamat. Karena mana mungkin saya menabrak karena posisi pada pagi hari tidak ada satupun mobil yang terparkir.
Kemudian seketika saya langsung kaget sekaget-kagetnya, ketika Wali murid tersebut berkata pada saya bahwa beliau dengan tidak sengaja telah menyerempet mobil saya. Saya darisitu langsung berpikir positif, bahwa Wali Murid tersebut sangat jujur sudah berkata demikian dan mengakui kesalahannya.
Saya bergegas menuju parkiran, dan betapa kagetnya saya, mainan yang sudah saya rawat hati-hati, akhirnya tergores banyak garis-garis dan rusak stickernya.
Saya sangat sedih, karena bersusah payah menjaga mainan ini agar tidak ditabrak orang dengan mengendarai sebaik mungkin, namun nyatanya ada juga yang menabrak mainan saya ini.
Saya mencoba tetap tegar dan tidak marah-marah dan saya memaklumi keadaan beliau, karena menurut anaknya, mamanya masih dalam tahap belajar.
Pastinya Anda sangat kaget karena Anda tidak melakukan kesalahan sama sekali. Berbeda kondisi ketika mobil saya berjalan dan mobil beliau berjalan, mungkin bisa saja saya salah. Tapi bagaimana jika Anda sudah memarkirkan kendaraan Anda dengan baik, namun ada juga yang melukai mobil Anda?
Akhirnya saya berbicara baik-baik bahwa saya melakukan modifikasi mobil tersebut menghabiskan uang titik-titik. Dan kemungkinan biaya yang keluar adalah sebesar titik-titik. Dia sedikit kaget mendengar angkanya. Dan saya pun berkata jujur dan tidak berbohong mengenai harga.
Dan akhirnya saya mengajak wali murid tersebut untuk ke bengkel resmi dan mengetahui harga service ke bengkel tersebut.
Dan setelah negosiasi dengan pemilik bengkel, akhirnya pemilik bengkel sudah memberikan harga 1.8 juta tanpa memperbaiki baret pada spion mobil saya. Mungkin total yang beliau harus keluarkan di angka 1.9 an.
Ketika itu saya menawarkan diri agar kita berbicara bagaimana solusi terbaik agar mobil saya kembali baik-baik saja seperti semula.
Dan kemudian saya bilang bahwa jika yang rusak panel kiri dari depan ke pintu pertama baret, mau tidak mau harus keseluruhan. Karena biasanya baret sedikitpun harus di cat/sticker satu panel.
Akhirnya daripada bernegosiasi panjang, saya berbicara agar saya masukan mobil ini ke bengkel, dan setelah selesai, kuitansi akan saya berikan kepada Wali Murid tersebut.
Namun, lagi dan lagi wali murid nego harga, dan akhirnya saya akhiri dengan satu kalimat seperti ini :
"Ibu, sebenernya saya sudah mengerti kondisi ini karena musibah. Namun, lain kali hati-hati ya ketika bawa mobil, saya seharusnya mengajar les privat dan karena masalah ini saya tidak dapat mengajar. Memperbaiki mobil ini butuh waktu yang lama dan seharian. Bisa saja sampai 2 hari pengerjaannya. Saya bukan saja rugi waktu bu, namun rugi tenaga karena harus bernegosiasi dengan Ibu. Terimakasih atas kejujuran Ibu ya.. Namun alangkah lebih baik, ibu mengerti kondisinya karena mobil saya terparkir dengan rapi. Bukan menabrak ibu bahkan bukan kebut-kebutan dijalan. Jadi mungkin ibu tahu bahwa disini saya tidak melakukan kesalahan apa-apa kepada Ibu..Mohon pengertiannya".
Saya tutup percakapan whatsapp saya kala itu bersama Wali Murid tersebut. Dan saya hanya berdoa dan bersyukur karena Ibu tersebut dapat berbicara jujur dan mengakui kesalahannya, walau saya pun tidak tahu, apakah beliau akan bertanggung jawab atau tidak.
Dari pengalaman yang sudah saya alami saat ini, ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil dari kejadian ini, yakni sebagai berikut :
2. Untuk yang mempunyai kendaraan, memang musibah tidak dapat dihindari walaupun kita tidak melakukan kesalahan apa-apa. Walaupun kita sudah memarkirkan kendaraan kita serapi mungkin, tetap saja jika ada yang ugal-ugalan atau belum mahir menggunakan kendaraan, kendaraan kitalah yang menjadi korbannya. Jadi parkirkan kendaraan di tempat yang aman.
3. Mengakui kesalahan adalah hal yang patut ditiru, namun alangkah lebih baik hal tersebut dibarengi dengan sifat bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah diperbuat. Bertanggung jawab dalam hal ini adalah mengganti kerusakan sebanyak biaya yang dikeluarkan. Contohnya ada truk gandeng yang memarkirkan kendaraan di jalan tol dan tidak memasang segitiga pengaman, dan akhirnya ada yang menabrak truk tersebut hingga korban tewas. Siapa yang salah? Truk yang parkir tanpa segitiga pengaman ataukah korban yang tidak melihat? Disini sudah jelas bahwa jika truk sedang parkir di tol (tempat yang seharusnya bukan untuk memarkirkan kendaraan) dan seharusnya truk menggunakan segitiga pengaman agar oranglain pun dapat melihatnya.
Sesuai dengan Pasal 121 ayat 1 UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan : "Setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat di jalan."
4. Berdoa terus menerus, agar dijauhkan dari mara bahaya dan diberikan kesehatan.
5. Berdoa terus agar yang menabrak kendaraan kita diberikan kesolehan, kesadaran agar dapat bertanggung jawab atas apa yang sudah ia perbuat.
Mungkin sekian tulisan ini, semoga bapak-bapak dan ibu-ibu bisa lebih berhati-hati dalam mengendarai kendaraan agar tidak ada yang merasa dirugikan. Apakah disini ada yang pernah mengalami hal yang serupa dengan kejadian diatas?
Artikel Terkait :
Disini saya akan menuliskan kisah nyata ketika kendaraan saya yang diparkirkan rapi di tempat parkir, ujung-ujungnya terserempet oleh mobil lain yang hendak memarkirkan mobilnya.
 |
| source pixabay |
***
"Hah? Serius bu?" Saya sangat kaget pada saat itu. Karena hari itu saya datang ke sekolah pada pukul 7 pagi tepatnya, dan belum ada satupun kendaraan yang terparkir di lapangan.
Saya langsung bergegas menuju kelas 1, dimana Ibu tersebut mencari saya. Saya selalu ber-positif thinking dalam hati saya. Semoga ini hanya salah alamat. Karena mana mungkin saya menabrak karena posisi pada pagi hari tidak ada satupun mobil yang terparkir.
Kemudian seketika saya langsung kaget sekaget-kagetnya, ketika Wali murid tersebut berkata pada saya bahwa beliau dengan tidak sengaja telah menyerempet mobil saya. Saya darisitu langsung berpikir positif, bahwa Wali Murid tersebut sangat jujur sudah berkata demikian dan mengakui kesalahannya.
Saya bergegas menuju parkiran, dan betapa kagetnya saya, mainan yang sudah saya rawat hati-hati, akhirnya tergores banyak garis-garis dan rusak stickernya.
Saya sangat sedih, karena bersusah payah menjaga mainan ini agar tidak ditabrak orang dengan mengendarai sebaik mungkin, namun nyatanya ada juga yang menabrak mainan saya ini.
Saya mencoba tetap tegar dan tidak marah-marah dan saya memaklumi keadaan beliau, karena menurut anaknya, mamanya masih dalam tahap belajar.
Namun, bagaimana solusi mobil Anda yang terparkir rapi namun tertabrak oleh kendaraan lain?
Pastinya Anda sangat kaget karena Anda tidak melakukan kesalahan sama sekali. Berbeda kondisi ketika mobil saya berjalan dan mobil beliau berjalan, mungkin bisa saja saya salah. Tapi bagaimana jika Anda sudah memarkirkan kendaraan Anda dengan baik, namun ada juga yang melukai mobil Anda?
Akhirnya saya berbicara baik-baik bahwa saya melakukan modifikasi mobil tersebut menghabiskan uang titik-titik. Dan kemungkinan biaya yang keluar adalah sebesar titik-titik. Dia sedikit kaget mendengar angkanya. Dan saya pun berkata jujur dan tidak berbohong mengenai harga.
Dan akhirnya saya mengajak wali murid tersebut untuk ke bengkel resmi dan mengetahui harga service ke bengkel tersebut.
Dan setelah negosiasi dengan pemilik bengkel, akhirnya pemilik bengkel sudah memberikan harga 1.8 juta tanpa memperbaiki baret pada spion mobil saya. Mungkin total yang beliau harus keluarkan di angka 1.9 an.
Ketika itu saya menawarkan diri agar kita berbicara bagaimana solusi terbaik agar mobil saya kembali baik-baik saja seperti semula.
Dan kemudian saya bilang bahwa jika yang rusak panel kiri dari depan ke pintu pertama baret, mau tidak mau harus keseluruhan. Karena biasanya baret sedikitpun harus di cat/sticker satu panel.
Akhirnya daripada bernegosiasi panjang, saya berbicara agar saya masukan mobil ini ke bengkel, dan setelah selesai, kuitansi akan saya berikan kepada Wali Murid tersebut.
Namun, lagi dan lagi wali murid nego harga, dan akhirnya saya akhiri dengan satu kalimat seperti ini :
"Ibu, sebenernya saya sudah mengerti kondisi ini karena musibah. Namun, lain kali hati-hati ya ketika bawa mobil, saya seharusnya mengajar les privat dan karena masalah ini saya tidak dapat mengajar. Memperbaiki mobil ini butuh waktu yang lama dan seharian. Bisa saja sampai 2 hari pengerjaannya. Saya bukan saja rugi waktu bu, namun rugi tenaga karena harus bernegosiasi dengan Ibu. Terimakasih atas kejujuran Ibu ya.. Namun alangkah lebih baik, ibu mengerti kondisinya karena mobil saya terparkir dengan rapi. Bukan menabrak ibu bahkan bukan kebut-kebutan dijalan. Jadi mungkin ibu tahu bahwa disini saya tidak melakukan kesalahan apa-apa kepada Ibu..Mohon pengertiannya".
Saya tutup percakapan whatsapp saya kala itu bersama Wali Murid tersebut. Dan saya hanya berdoa dan bersyukur karena Ibu tersebut dapat berbicara jujur dan mengakui kesalahannya, walau saya pun tidak tahu, apakah beliau akan bertanggung jawab atau tidak.
Dari pengalaman yang sudah saya alami saat ini, ada beberapa kesimpulan yang bisa diambil dari kejadian ini, yakni sebagai berikut :
Solusi agar Tidak Tertabrak Pengendara Lain
1. Sebelum Anda menggunakan kendaraan di jalan raya, alangkah lebih baik PASTIKAN dulu Anda menguasai kendaraan yang akan Anda gunakan. Jangan sampai karena kesalahan Anda, ORANG LAIN yang dirugikan.2. Untuk yang mempunyai kendaraan, memang musibah tidak dapat dihindari walaupun kita tidak melakukan kesalahan apa-apa. Walaupun kita sudah memarkirkan kendaraan kita serapi mungkin, tetap saja jika ada yang ugal-ugalan atau belum mahir menggunakan kendaraan, kendaraan kitalah yang menjadi korbannya. Jadi parkirkan kendaraan di tempat yang aman.
3. Mengakui kesalahan adalah hal yang patut ditiru, namun alangkah lebih baik hal tersebut dibarengi dengan sifat bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah diperbuat. Bertanggung jawab dalam hal ini adalah mengganti kerusakan sebanyak biaya yang dikeluarkan. Contohnya ada truk gandeng yang memarkirkan kendaraan di jalan tol dan tidak memasang segitiga pengaman, dan akhirnya ada yang menabrak truk tersebut hingga korban tewas. Siapa yang salah? Truk yang parkir tanpa segitiga pengaman ataukah korban yang tidak melihat? Disini sudah jelas bahwa jika truk sedang parkir di tol (tempat yang seharusnya bukan untuk memarkirkan kendaraan) dan seharusnya truk menggunakan segitiga pengaman agar oranglain pun dapat melihatnya.
Sesuai dengan Pasal 121 ayat 1 UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan : "Setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat di jalan."
4. Berdoa terus menerus, agar dijauhkan dari mara bahaya dan diberikan kesehatan.
5. Berdoa terus agar yang menabrak kendaraan kita diberikan kesolehan, kesadaran agar dapat bertanggung jawab atas apa yang sudah ia perbuat.
Mungkin sekian tulisan ini, semoga bapak-bapak dan ibu-ibu bisa lebih berhati-hati dalam mengendarai kendaraan agar tidak ada yang merasa dirugikan. Apakah disini ada yang pernah mengalami hal yang serupa dengan kejadian diatas?
Artikel Terkait :
- Apa Perbedaan antara TLO dan All Risk, Manakah Asuransi yang Menguntungkan untuk Anda?
- Cara Memasang dan Modifikasi Tutup Velg Mobil dengan Mudah dan Cepat
- Tips Memperkuat Dop Kaleng Mobil Agar Tidak Copot di Jalan
- Tips Tutorial Belajar Mengemudi Mobil dengan Baik dan Cepat
Makasih sharingnya mba. Sedih juga sih kalau kejadian seperti ini, meski tak ada korban.
BalasHapusDuh beb turut sedih mainan km kegores :( semoga ibu wali murid bisa bertanggung jawab dan mobil kamu mulus lagi aamiin^^
BalasHapusSemoga wali muridnya mau lebih bertanggungjawab ya mba..
BalasHapusAku mlh belum berani stir mbl mba..pernah belajar sekali, tapi susah trnyat.. Takut akhirnya. Soalnya klo nabrak/mbaretin mobil suami/orang lain, biaya servisnya gede..
repot juga klo baru tahap belajar mobil ya mbak, selalu waspada memang perlu banget bahkan disaat kita udah mearasa aman sekalipun
BalasHapusReport juga ya mbak,,,tapi makasih atas share nya,,,sangat bermanfaat,,,
BalasHapusmak jleb banget ini.. sabar ya mbak, alhamdulillah itu wali murid bertanggung jawab...
BalasHapusnaudzubillah, perbanyak sedekah supaya terhindar dari musibah ya Ndie (ngomong sama diri sendiri)