Tips Memilih Bunga KPR Termurah, Pilih KPR Bank Konvensional Atau Syariah ?
Untuk yang baru membina rumah tangga, pasti akan merasakan bagaimana rasanya membangun rumah tangga yang baru dari nol. Terkecuali jika sudah mempunyai rumah sebelum berumah tangga. Atau sudah diberikan semua fasilitas oleh orangtua, mungkin tidak usah repot-repot untuk mengetahui tentang bunga KPR, karena sudah mempunyai rumah.
Kredit Pemilikan Rumah atau biasa disingkat menjadi KPR adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah atau untuk kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/agunan berupa Rumah.
Dengan definisi seperti itu, sudah jelas bahwa KPR merupakan salah satu pembiayaan untuk masyarakat yang ingin membeli rumah atau apartement dan dibayar dalam jangka waktu tertentu dengan bunga yang sesuai dengan kebijakan bank.
Baca juga : Pengalaman Menabung di Bank
Untuk suku bunga bank pun setiap bank mempunyai kebijakan yang berbeda-beda. Tidak bisa disamaratakan. Biasanya untuk bunga KPR Bank Konven di kisaran 7- 11 persen per tahun, dan untuk bank syariah itu mempunyai rentang bunga kisaran 11 hingga 14 persen per tahun.
Sebelum kita membahas perbedaan pembiayaan KPR ada baiknya kita perlu mengetahui tentang KPR Bank Konvensional dengan KPR Bank Syariah.
1. KPR Bank Konvensional
Hampir semua bank memberikan fasilitas kredit kepemilikan rumah konvensional. Setahu saya, kredit kepemilikan rumah melalui bank konvensional memberikan suku bunga yang murah hanya untuk tahun pertama dan tahun kedua saja.Kemudian dua tahun berikutnya cicilan mengikuti suku bunga Bank Indonesia. Jadi cicilan belum bisa diprediksikan kedepannya. Akan tetapi, setelah saya bertanya banyak pada teman saya yang bekerja di bank konvensional, maksimal bunga KPR Bank Konven di kisaran 14 %.
Contoh kasus : Aldi membeli rumah baru di kawasan Bandung Selatan dengan harga rumah senilai Rp.300.000.000.-.Kemudian Aldi memberikan down payment sebesar 30 persen dari total harga beli rumah.
Jadi uang cash yang harus disiapkan Aldi kepada pihak developer sebesar Rp.100.000.000.-. So, pembiayaan KPR konven nya adalah harga rumah dikurangi dp, yakni sebesar Rp.200.000.000.-
Setelah itu, akan ditentukan berapa jangka waktu yang dibutuhkan untuk melunasi hutang pada bank. Biasanya pada kpr konven harga flat pada tahun kesatu dan kedua, kemudian tahun kedua dst mengikuti suku bunga.
Contoh cicilan pertama sampai cicilan ke -24 bulan (2 tahun) fix tetap di Rp.2.200.000.-/bulan selama dua tahun. Dan ketika dua tahun satu bulan hingga 13 tahun berikutnya bisa menjadi 2.300.000.-, bisa menjadi Rp.2.500.000.-, bahkan jika suku bunga sedang naik pada tahun ke -10 pembiayaan cicilan akan melambung menjadi Rp.3.000.000.-/bulan. Jadi cicilan tidak bisa kita prediksi tiap bulannya.
2. KPR Bank Syariah
Sesuai dengan namanya, Syariah yang berarti memberikan kredit kepemilikan rumah dengan cara syariah (islam), yakni dengan menentukan harga dari awal sehingga kita akan tahu cicilan kita dari pembayaran tahun pertama hingga lunas. Jadi kita tidak perlu ketakutan jika suku bunga berubah-ubah, karena pembiayaan kpr syariah sudah ditentukan jumlah pembayaran cicilan pertama hingga cicilan terakhir.Agar Anda tidak pusing memahami definisi diatas, saya berikan simulasi pembiayaan kpr syariah agar anda punya bayangan ketika akan mengajukan kpr pada bank.
Contoh kasus : Aldi membeli rumah baru di kawasan Bandung Utara. Harga rumah yang akan diajukan seharga Rp.300.000.000.-, kemudian DP (down paymet) atau uang yang harus kita siapkan untuk membayar uang dmuka sesuai dengan perjanjian dengan bank adalah sebesar 30%.
30% dari Rp.300.000.000.- adalah Rp.100.000.000.-. Jadi uang muka yang harus kita siapkan adalah sebesar Rp.100.000.000.-. Dan pembiayaan KPR yang akan dilunasi oleh bank ke pihak developer senilai harga rumah dikurangi DP (down payment). Yakni sisa uang yang akan dibiayai oleh bank sebesar Rp.300.000.000.- - Rp.100.000.000.- adalah Rp.200.000.000.-
Pembiayaan KPR sebesar Rp.200.000.000.- kemudian akan diperhitungkan dari awal harga mudarabahnya, misalnya harganya pembiayaan KPR yang harus dibayar menjadi Rp.450.000.000.- selama 15 tahun jangka waktu. Maka cicilan perbulannya adalah sebagai berikut :
Harga kesepakatan jual beli dibagi jangka waktu / jumlah bulan
Rp.450.000.000.- / 15 tahun / 12 = Rp.2.500.000.-/ bulan.
Jadi Aldi mempunyai kesepakatan pembayaran cicilan rumah sebesar Rp.2.500.000./ per bulan selama jangka waktu 15 tahun lamanya. Dan pembayarannya tetap tanpa berubah.
Akan tetapi pada beberapa bank, ada yang pembiayaan yang flat selama satu hingga lima tahun lamanya , kemudian bunga berubah dari jangka waktu lima hingga 15 tahun lamanya. Tergantung dari kesepakatan antara pembeli dan kebijakan bank itu sendiri.
Dengan begitu bisa diliat perbedaan antara pembiayaan kpr dengan menggunakan bank konvensional atau bank syariah sebagai berikut :
Perbedaan KPR Bank Syariah dan Bank Konvensional
1. Bank konvensional lebih banyak bekerjasama dengan developer.2. Bank konven mempunyai cicilan di awal yang lebih murah, akan tetapi mempunyai suku bunga yang berubah-ubah setelahnya.
3. Bank syariah mempunyai cicilan yang harganya lebih tinggi dari bank konvensional, akan tetapi cicilan tersebut flat hingga cicilan lunas.
4. Bank konven memberikan bunga di awal yang murah, dan bank syariah memberikan bunga yang relatif tinggi akan tetapi cicilan tetap (bunga flat).
5. Developer kebanyakan bekerjasama dengan bank konven, dan bank syariah jarang melakukan kerjasama dengan beberapa developer.
6. Karena developer banyak bekerjasama dengan bank konven, maka pembiayaan kpr pada bank syariah sulit dilakukan jika developer tersebut belum melakukan kerjasama.
Banyak ditemui contoh kasus teman saya yang ingin mengajukan ke bank syariah, karena bunganya flat, mungkin kali ini saya sebutkan dia ingin menggunakan kpr pembiayaan dari Bank Muamalat. Akan tetepi, developer perumahan yang akan ia beli sayangnya tidak bekerjasama dengan Bank Muamalat.
Jadi solusi untuk permasalahan ini ada dua, yakni :
1. Teman saya mencari lagi perumahan lain yang bekerjasama dengan bank Muamalat, atau
2. Teman saya mau tidak mau tetap mengambil perumahan tersebut dan menggunakan kpr pembiayaan yang sudah bekerjasama dengan developer (dalam hal ini developer hanya bekerjasama dengan Bank BTN).
Kesimpulan :
Semua keputusan untuk memilih diantara kedua bank tersebut adalah pilihan Anda. Jika Anda seseorang yang mempunyai perencanaan yang matang dan ingin mempunyai cicilan jangka panjang yang sama dari tahun ke tahunnya, alangkah lebih baik memilih KPR Bank Syariah.Akan tetapi jika Anda seseorang yang senang berpetualang, dan berpikir bahwa untuk saat ini cicilannya murah. Dan untuk jangka panjang kedepannya mungkin akan banyak rezeki atau gaji sudah naik dan senang dengan cicilan yang berubah-ubah, silahkan pilihlah KPR Bank Konvensional.
Mungkin sekian informasi yang sudah saya tulis diatas, semoga bisa menjadi masukan dan informasi yang bermanfaat untuk Anda yang sedang kebingungan memilih pembiayaan mana yang paling nyaman untuk Anda dan keluarga Anda.
Dan jangan sampai salah dalam memilih keputusan, karena semuanya bergantung dari pilihan Anda sekarang. Silahkan Anda pilih mana yang terbaik menurut Anda. Dan jangan lupa jika ada yang ingin ditanyakan silahkan isi pertanyaan Anda pada kolom komentar ya.. Semoga bermanfaat :).
Dan terimakasih ☺☺☺
Artikel Terkait :
Cara Mengatur Gaji Agar Cukup untuk Satu Bulan Kedepan
Keren banget tulisannya sangat bermanfaat, aku juga lagi hijrah ke syariah nih minimah hindaro riba. Nanti aku juga bakal bahas bank konven vs syariah. Kalo aku n papi sih usaha dulu buat gak KPR tapi jika harus KPR seenggaknya kita harus pilih bank syariah karena akadnya jelas dan insya Allah berkah
BalasHapusiya bener bebskii..
HapusBerarti itu pilihan bebeb sandra yaaa..
dan saya pun sama.. pilihan jatuh pada syariah..
Tapi ada beberapa kasus ketika sedang diadakan promo konven bisa lebih murah..
Tergantung kita bisa negosiasi dengan pihak developer dan bank :)
Semoga bermanfaat :)
Hatur Nuhun
Murah juga angsurannya perbulan ya mbak..kayak diatas cthnya suma 2,5 jt perbulan dan dibayar selama 15 tahun. Sistemnya kayak disini...
BalasHapusIya mbak contohnya seperti itu.. Tapi biasanya ada hitungannya lagi langsung di banknya mbak... Intinya sebisa mungkin bernegosiasi mengenai masalah bunga bank.. Insyaaalh bank pun akan memberikan bunga terbaik untuk kpr kita..
HapusTerimakasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat ya mbak :)
Sama sama mbak Vika, sudah saya follow ya ;)
HapusSiap hatur nuhun mbak dewi.. Semoga silaturahmi tetap terjalin ya ..
Hapus